Jumat, 13 Juli 2012

reason..

dulu aku kokoh akan pendirianku terhadap prinsip baru yang kubangun, bahwa tak ada lagi kata "jatuh"..
hingga tuhan mengirimkan kau menguji prinsipku..
dan..
aku masih mencoba bertahan, dan menawarkan sahabat dalam kolom hubungan yang hendak kau isi.
tapi..
kau berusaha menarikku dalam jerat kebahagian yang tak bisa kutolak.
akhirnya..
memang tidak runtuh prinsipku, hanya saja dengan hadirmu membuatku semakin berjuang lebih keras mempertahankannya.

resiko telah kujabarkan, jawaban juga telah kau ucap, maka semakin mantap aku menjalani semua bersamamu. dengan modal semangatmu bahwa jarak bukan perkara, kesibukan bukan masalah, usaha pun kujalankan.

'cinta tak perlu alasan'...itu pedomanku.
sampai berbusa aku memperingatkanmu, bahwa jangan ada alasan dalam cintamu.
kau pun berikrar, "takkan ada alasan dalam cintaku"...bagus

sedikit demi sedikit terubah sudah hidupku, meski kadang tak sejalan dengan apa adanya diriku..
kucoba menyukai hijau dan tak begitu melupakan biru, 
kucoba bermain basket, meski tak jarang aku terjatuh,
kucoba lebih sabar, terkadang emosi menghantamku,
kucoba mengerti sisi mudamu, meski kadang aku iri dan malu,
hingga kucoba memahami, bahwa kau telah lama pergi..

7 bulan kemudian, yaitu sekarang...
malam ini..
detik ini...
kau kembali menjebloskan aku dalam lubang kedepresian..
aku meronta kala tidurku, aku kembali menangis saat bermimpi akan dirimu.
aku terpuruk. kemarahan membuatku diam. kebencian membuatku bungkam. kesabaran membuatku buta, buta akan kehidupan..
kini aku lupa cara berkomunikasi dengan dunia luar, biarlah begini, tak membuat mereka turut sedih..

siang demi siang kuhabiskan waktu dibalkon, tempat yang dulu sepi dikala matahari menyengat, kini ada aku, fitri, fitri yang berusaha bermain basket meski disetiap titik kelelahannya, ia jatuh.
darah itu keluar, tapi kini tak ada kau yang sering memberi saputangan hijau khasmu..
fitri yang ini juga mampu membrontak kala hujan turun. ia diam ditengah gemuruh air yang jatuh dipipinya, ntah tangis, atau air hujan yang ada, tak peduli.
fitri yang ini juga suka terjaga hingga adzan subuh datang, melihat indahnya tempat dulu kau berpijak menungguku. tapi kosong sekarang..

 Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu
(rumor-butiran debu)

kau tau?? aku merindukan sosok orang yang biasa bawel ditengah malam, merengek, manja padaku. lelaki yang sabar kala menungguku turun dan naik dimotornya. bahkan ia selalu tabah menungguku terpuruk di uks kala hujan membasahiku. sampai saat ini aku masih ingat aroma dijaketmu, yang pernah kau tinggal dulu demi aku.   
beribu alasan yang kubuang dan tak ingin kutau saat aku mencintaimu, karena kutulus..
namun kudapat alasan darimu yang kini membuatku meniti jalan kematian..

pelajaran untukmu, 'jangan ada alasan saat kau mencintai seseorang, karena seiring alasan itu pergi, maka cintamu pun akan pergi bersamanya'...

the last gift

sederhana..
ciri khasku..
ciri khasmu..
harapanku..
namun banyak menyimpan harapan akan kebahagianmu..

bukan barang mewah, tak sedikit pun pajak dikenakannya.
hanya kotak kecil. yang seperti kau berikan padaku dulu. bedanya, dia hijau.
ingat?? kau pernah datang, dalam sebuah ruang yang tak begitu besar. 
kau temui aku yang lusuh, lemas, meski hari bahagia telah datang. 
kalau mereka, datang dengan coklat persahabatan yang biasa kukenal dalam hatiku. aku sayang mereka..
dan mamah datang dengan meriah membawa banyak kudapan yang pasti bisa kusantap diam-diam tanpa si jubah putih tau..
tanpa terpikir bahwa ada sesuatu yang gagal. sebuah rencana besar yang pernah kau janjikan. tapi sudahlah, setidaknya kau ingat, kau datang untuk perhelatanku. pesta kecilku. 

dibalik selimut, aku berlindung dan menerima sekotak hitam penuh bintang kecil bertaburan. seperti antariksa. aku suka, sangat...
tapi aku lebih suka dalamnya. jam itu terus berdetak sampai sekarang, selalu kupakai, yang kau bilang bahwa kau pun memakainya juga.
tapi aku lebih suka siapa yang memberikannya, kau..

ku ingat apa alasanmu memberikan itu,  
"aku ngasih kamu itu supaya kamu inget aja sama aku selama detiknya terus berputar ya fit hehehe"..

dan benar, aku selalu mengingatmu, ****.
oohh, manisnya...dulu, 01 maret 2012.
terima kasih..

kini ku balas pemberianmu. setelah 4 bulan aku menunggu, agar aku bisa merayakannya untukmu.
meski ternyata, ..
perhelatan itu hanya bayang indah yang tak pernah terjadi seperti khayalku.
mungkin, kau lebih menyukai kesederhanaan, atau mungkin mungkin kau lebih suka jika aku tak ada saat itu.
tak apa, paket ini tetap tertuliskan atas namamu. milikmu...

aku hanya ingin menyelipkan tanda sayangku meski itu terlalu sederhana. tapi aku berusaha membuatmu mengerti dengan setiap sisi dan sudutnya terlihat tulus.
bukan pak pos nanti yang akan mengantarkannya padamu, bukan sahabatku, apalagi aku. 
hanya seorang bapak tua yang biasa kusebut ayah disekolah. bukan guru, dia hanya seseorang yang sama sederhananya dengan hadiahmu. seseorang yang setiap harinya bercerita akan kesederhanaannya dalam hidup. kau harus tau bahwa sederhana itu indah..
telah kutitipkan padanya. dan disaatnya tiba kau akan menerima si kotak hijau tanpa nama. aku ingin kau mengenalku dengan hatimu, bukan dengan tulisan namaku. cobalah..

semoga kau suka, semoga kau mengerti arti dari semuanya. dan tak perlu kusebut betapa panjangnya doaku untukmu, karena tuhan sudah mengerti dengan sendirinya, kuharap dia mengabulkannya. amin..

itu yang terakhir dariku sebelum akhirnya aku benar benar benar dan tak ingin bertemu denganmu, kau tau alasannya. aku rapuh..

(lyla-akhir cerita)
kenanglah aku kapanpun engkau mau, 
simpan diriku bila masih dihatimu..
Andaikan nanti cinta datang kembali 
Akan ku sanjung engkau di dalam hatiku..

                                                           Fahd Ibadurrohman