Kamis, 29 Desember 2011

kehidupan dalam sebuah dialog.

dialog. .
sesuatu yang membuat kita tak berhenti, bahkan sering terucap yang tak penting, namun menghidupkan..

dialog atau percakapan adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan seseorang, hampir diantara kita selalu berdialog dengan siapa pun, dimana pun, dan kapan pun.
bagi kita setiap insan, berkomunikasi adalah suatu hal yang penting, dan dialoglah yang mengisinya..

termasuk pada siang yang hampir bolong ini, aku menyaksikan dua orang ibu yang mengikutsertakan anaknya dalam genggaman. 
awalnya ibu pertama (sebut saja 'ibu betawi') berdialog dengan si anak, ia mengajak putranya bernyanyi untuk dirinya. 

"ayo kak, nyanyi buat ibu, kasih ibu gitu.." ingin si ibu. menggeleng si anak. "ayo dong kak, kemaren kan hari ibu, kemaren buktinya menang tuh waktu lomba." si ibu masih berusaha. menggeleng 'lagi' si anak. dengan gigih sang ibu  meminta untuk anaknya bernyanyi, meski saat itu mereka, yang lebih tepatnya 'kami' berada dalam angkutan umum. 

namun upaya sang ibu luruh, si anak dengan rasa kemenangannya bungkam. 
"ah, si kakak mah, tuh tantenya kan mau liat." menunjuk padaku, dan kakakku yang berada diseberangnya. 

"nyanyi dong, kakak mau liat." ucap kakakku. menggeleng 'lagi lagi' si anak. 

berawal dari sana terbentuklah seklumit dialog yang tercipta, ditambah dengan bertambahnya seorang ibu lagi yang ikut didalamnya (sebut saja 'ibu medan'). mau tidak mau, suka tidak suka, segan tidak segan, kakakku juga turun dalam dialog tersebut. mungkin, tadinya ada unsur ketidak sengajaan didalamnya sehingga terbentuklah forum tersebut, namun lama kelamaan dialog ini semakin hangat dengan beberapa bahasan yang menarik, seperti asal usul, agama, hingga prinsip dan pendapat ketiganya tentang hal tersebut.

aku diam, mendengarkan beberapa bagian yang menurutku menarik, tapi ada sesuatu yang kuperhatikan lebih didalamnya yaitu 'proses' . proses yang membuat dialog itu terjadi. mereka tak pernah berjumpa sebelumnya, apalagi bertukar fikiran dan pendapat, aku pikir begitu. tapi dengan mudahnya dialog itu merekatkan mereka, meski awalnya entah apa yang akan dibincangkan. 

transparan, tak berbentu, namun menghangatkan, membentuk kondisi bisu menjadi hidup, merekatkan yang jauh menjadi dekat, membuat yang tak kenal menjadi akrab. dialog pun membuat secara tidak langsung intern atau extern dalam kehidupan kita saling berkomunikasi. otak, mata, telinga, mulut dan hati, berkomunikasi. kita, lingkungan, dan dunia, berkomunikasi. 
itulah keistimewaan dialog..
hanya 6 huruf, tapi istimewa dengan kehadirannya. .

 

Senin, 02 Mei 2011

ku lihat pelangi. .

sekilas sangat kuterima perubahan yang kubuat atas dirimu saat ini. aku berkaca bak orang munafik yang kini termenung menangisi kesendiriannya, tanpa tau kapan ini berakhir. 
aku berupaya mengubah pola fikir atas dendam yang dulu tersirat, karena ku tau, tak ada dendam yang indah dalam hidup ini.
sering upayaku gagal dan akhirnya hanya bisa kugenggam peninggalanmu, seraya berkata "maaf" tanpa tau berapa kali ku menyebutnya. semua langkah kehidupanku selalu terhiasi begitu banyak kenangan atas dirimu yang mungkin kini hanya terukir sebagai perasasti bisu. mulai pagi menjelang hingga tiba matahari hendak terlelap, sering terlintas senyum dan candamu yang membuatku berkata "tidak aku mampu" , ya aku harus mampu menanggung segala konsekuensi atas perbuatanku, dan mampu menjalani hidup baru tanpa senyummu tersungging untukku.
ditengah segala upaya ku, sejenak aku terkesan dan rindu akan dirimu, kulihat indahnya pelangi lukisan tuhan yang begitu agung. warnanya membuatku teringat, bahwa selalu ada keceriaan, setelah kesedihan menderu. 
dan bagiku kini pelangi terindah hanya kebersamaanku dengan orang orang yang kusayangi, ditengah badai cobaan tuhan yang diberikannya untukku.


andai kulihat indah warnanya bersamamu, mungkin tak perlu kutunggu hujan untuk membawanya esok kembali , tapi tinggal kutolehkan wajah menghadapmu, itulah pelangiku. . . 

Jumat, 15 April 2011

kerinduanku

*star*
setiap ku bersujud, aku meminta pada sang pencipta agar setiap aku tak disampingmu, senantiasa ia menjagamu, melindungimu, memberikanmu yang terbaik atas segala keinginanmu.

meski terkadang aku terpojok dan berfikir, akankah aku terus bersamamu dan mampu selalu mendoakanmu seperti ini?
namun apa yang kualami saat ini adalah sisa waktu yang diberikannya untukku menggunakan sebaik mungkin, agar bisa menjaga, dan menjangkaumu, walau hanya kasih sayang yang aku punya untukmu.

dibelakang rencana perhelatanmu, aku hanya mampu bersimpuh dan berdoa, serta berharap kerinduanku atasmu saat ini bisa terbayar saat melihatmu tersenyum didepan sejumput lilin 17 tahunmu.

bagiku, kebahagianmu, adalah sesuatu yang wajib kujaga selama mata dan kekuatanku bekerja dengan baik, diiringi dengan semua pengorbananku untukmu bahagia dengan siapa pun terkecuali aku.

karena hanya itu alasanku mempertahankan hidup hingga saat ini:')

tak seburuk mereka bilang, dan aku tau dia.

ketika semua orang berkata akan keburukannya, aku berusaha diam dan mencari tau jatidirinya.
setelah berita meredam, dan tak satu orang pun mengusik hidupnya, lantaran mereka tau, dia telah terpuruk. maka mereka lah yang diam. 
tapi, ketika semua membara hanya karena kesalah pahaman, kini mereka yang tertawa.


aku memang tak kenal sebelumnya. aku tak akrab dengannya. aku tak pernah tau siapa dia sebenarnya.
tapi setidaknya, aku ingin melihat bayangan kebaikan dalam hatinya yang tak penah telihat oleh mereka.
dan kudapatkan sekarang. . .


mungkin sebagian orang hanya menilai sebelah mata, dan berani dengan lantang berbicara seolah tau akan segalanya, tapi ada sosok yang tak mereka kenal, sebaik mereka mengenal dirinya sendiri. 

kenapa tak mereka lihat sosok akan kebaikannya? sosok akan teman baik, yang bisa mereka bina? sosok seorang gadis yang sama - sama berusaha untuk menjalankan masa pubersitas, yang mungkin bisa menjadi kendala akan masalah- masalahnya. dan mencoba saling mengenal, dan membantunya ketika dia terpuruk.

lingkungan yang akan membentuknya berubah jika kalian mau, tapi kita yang berada dilingkungannya sekarang, jadi kenapa kita tak berusaha membantunya keluar dari segala masalahnya. jika kita menginginkan dia untuk berubah. 

ia tak seburuk yang kalian perkirakan selama ini, dia sama dengan kita yang memiliki segala kelebihan dan kekurangan yang selama ini kita agung-agung kan.

percaya atau tidak kah kita selama ini, bahwa ada sisi yang ia kira kelebihan yang mampu menutupi segala kekurangan dari diri yang rapuh ini. tidak kah kita bersedia membalasnya meski hanya sedikit untuk kita mengaguminya. pandanglah ia sebaik kalian memandang diri kalian sendiri dalam cermin. dan bukan cermin yang mengagungkan kita, tapi tanpa sadar, kita lah yang diperdaya olehnya.

kenalilah orang lain sebaik kalian mengenal diri kalian sendiri dan sebaik kalian mengenal orang-orang yang kalian sayangi, maka kalian akan selalu dikenal sebaik mereka mengenal dirinya sendiri dan sebaik orang-oarang yang mereka sayangi.

Minggu, 27 Februari 2011

yang berbeda

aku berusaha tuk bersikap sama meski itu sulit memang.
dulu dan sekarang begitu jauh berbeda, layaknya bumi dan langit, yang entah sampai kapan ini berakhir.
aku berusaha mengerti bahwa ini hanyalah sebuah proses akan perubahan kondisi yag terulang.
tapi selalu ada penyesalan, akan semua sikap dan kecanggungan yang timbul diantara kami, tuhan. . .

aku yang mengalah tak ingin tetap tersungkur, hanya karena masalah yang sama, aku ingin berdiri kembali layaknya dulu yang berusaha tegar.
ini mungkin sudah biasa, namun aku hanya seorang manusia yang dapat menangis hingga terseduhnya tak bisa dielakkan jika teringat dia.
aku berusaha tertawa walau pahit untuk dilakukan.
aku menyayanginya, aku mencintainya, maka aku akan berbuat apapun agar dia bahagia, ya tuhan. . .

kini kondisi sudah tak lagi sama, terlalu banyak yang berbeda untuk diharapkan bersama.
tapi biarlah, mungkin memang masing-masing dari kami, butuh ruang untuk bisa lebih dewasa.
biarkan aku yang menyindiri bersama tawa kebahagiannya, dengan itu pun maka tersisa segala kenangan indah.
kini kami diam, menunggu waktu dan kepedulian yang menyatukan kami kembali. . .

Kamis, 24 Februari 2011

bintangku. . .

kamis, 24 februari 2011

berat langkahku saat niat hati membawaku pergi darimu, pergi dari masa lalu yang menyeretku dalam kebahagian sesaat bersamamu.
berat hati ini melepasmu kini, mengingat janji harus tertepati, janji membahagiakanmu, meski sakitku tak tertandingi.
berat rasanya kumenengadahkan kepalaku tanda ketegaran palsu dibalik lemahnya raga yang tersakiti, namun aku harus bangkit, seraya mentari menyinariku memberi semangat.

kujalani hidup, seperti biasa dengan kecanggungan, 
rasa malu akan bayang bayang harapan terus mengrogoti hingg bel pulang
ingin rasanya kuputar jarum jam hingga sedemikian cepat agar semua usai
tapi kutersadar, aku berdiri kini dengan segala jerih payah bukan untuk mundur kembali, tapi untuk kembali tersenyum, dan menyapa prestasi.
meski silih berganti penampakanmu, selalu menjadi jarum yang menusuk hati, tp aku berusaha membuktikan bahwa apa yang selama ini kualami adalah pelajaran yang berarti untuk kuhadapi, untuk orang yang kusayangi, demi kebahagianmu.

nama itu tak pernah terganti dari tepi tepi buku diary, nama yang mengartikan dirimu begitu indah bila diingat.
siapa pun dirimu kini, kau tetaplah bintang penyinar kehidupanku yang tak redup termakan waktu.
dan untuk siapa pun kini kau hadir, tetaplah tersenyum, buat hidupmu lebih berwarna dengan segala upayamu.


kau datang layaknya bintang yg muncul ditengah kegelapan dan ketakutanku akan takdirnya, kau mampu menepis segala fikir keburukan akan masa depanku yang suram.
kau seperti dirinya yang terus memberikan ketenangan dengan keindahan sikap, dan kesetian.
hingga benar kurasa kau tercipta untukku, bintang. . . 


namun, kau hilang seraya mati tenggelam ditengah awan gelap
entah apa yang kurasa, perasaan itu seakan menghujam diriku dari belakang dan menariknya.
menarikku pada pengorbanan akan masa lampau, pengorbanan demi dirimu dan dirinya yang kusayang..


ohhh bintang, kau benar benar seperti dirinya, yang mampu datang tak jarang kau pergi untuk sekian lama, dan meinggalkan fata morgana yang begitu..... indah.




bintang ku bintang, tetaplah bersinar dengan pancaran kebahagian tersungging dibibirmu.
dan biarlah aku tetap dibawah kenanganmu, bersama upayaku meraihmu. . .