Senin, 02 Mei 2011

ku lihat pelangi. .

sekilas sangat kuterima perubahan yang kubuat atas dirimu saat ini. aku berkaca bak orang munafik yang kini termenung menangisi kesendiriannya, tanpa tau kapan ini berakhir. 
aku berupaya mengubah pola fikir atas dendam yang dulu tersirat, karena ku tau, tak ada dendam yang indah dalam hidup ini.
sering upayaku gagal dan akhirnya hanya bisa kugenggam peninggalanmu, seraya berkata "maaf" tanpa tau berapa kali ku menyebutnya. semua langkah kehidupanku selalu terhiasi begitu banyak kenangan atas dirimu yang mungkin kini hanya terukir sebagai perasasti bisu. mulai pagi menjelang hingga tiba matahari hendak terlelap, sering terlintas senyum dan candamu yang membuatku berkata "tidak aku mampu" , ya aku harus mampu menanggung segala konsekuensi atas perbuatanku, dan mampu menjalani hidup baru tanpa senyummu tersungging untukku.
ditengah segala upaya ku, sejenak aku terkesan dan rindu akan dirimu, kulihat indahnya pelangi lukisan tuhan yang begitu agung. warnanya membuatku teringat, bahwa selalu ada keceriaan, setelah kesedihan menderu. 
dan bagiku kini pelangi terindah hanya kebersamaanku dengan orang orang yang kusayangi, ditengah badai cobaan tuhan yang diberikannya untukku.


andai kulihat indah warnanya bersamamu, mungkin tak perlu kutunggu hujan untuk membawanya esok kembali , tapi tinggal kutolehkan wajah menghadapmu, itulah pelangiku. . .