Rabu, 28 Maret 2012

dear dhif. . .

dhif??
masih kau disana?? 
baguslah. . .

lama tak jumpa, aku baik-baik saja. 
sungguh, benar aku baik-baik saja.
aku berhasil melaluinya, dhif.
mimpi itu, tangisnya, sakitnya. aku bangkit. . .

ada cerita selama aku tak bertemu denganmu.

ini tentang mimpi. yang sesungguhnya benar-benar membuatku sedih.

aku termimpikan akan sosok dia kala balita, berlari dengan girangnya sambil mengenakan jacket yang kukira terlalu besar untuknya.
hap!! tertangkap sudah ia oleh ibunya, membawanya pergi menjauh dari pandangan membuatku sedih, entahlah itu mimpi jangan tanya mengapa. seiring dengan langkah yang menjauh, dia tersenyum malu padaku, **** kecilku, melambaikan tangan tanda berpisah, miris hatiku. bahkan untuk malam ini ketika ku hanya mengingatnya dan bercerita padamu membuatku menangis. . . 

malam berikutnya, tepat dihari sabtu.
aku bermimpi, duduk diteras sekolah yang sepi entah mengapa, dan **** kecilku berlari menghampiri sambil tetap membawa jacket kesayangannya, menyeretnya, memainkannya, dan terakhir, dia lempar padaku seketika. 
dia hanya tertawa, meski sudah berkali kucoba menyuruhnya untuk dikenakan. kuangkat dia dalam pelukanku, gembira aku, dhif, sangat. . .
tak lama berselang, dia pergi, berlari menjauh, terhenti, dengan lucunya, dia memberiku satu "kissbye" nya yang kurindu, hingga sekarang. . .

but i'm back. untuk mereka, untuk kehidupanku, untuk orang-orang yang masih peduli akan diriku. . .
tak mungkin aku selamanya meninggalkan kewarasanku, hanya karena pengorbanan itu. tapi aku bertahap, dhif. .

janji yang membuatku berubah, dhif. .
janji akan terima kasihku padanya, balas budi.
ya memang awalnya aku yang memulai. dengan rasa was-was, dan berharap aku tak semakin terjatuh.

ternyata, Allah mendengarkan doaku.
dia hadir, lagi. .

bertahap, meski tak pasti. tapi terkendali. menyembuhkanku.
kini tak ada takut lagi aku akan rasa hilang itu, dhif. . .
karena aku mengerti semuanya akan hilang, kembali pada-Nya. termasuk dia.
belum ada atas hakku memilikinya. maka aku pun tak mampu mengadili akan keabsenannya selama ini.

percaya atau tidak, keadaanku kemarin malah yang membuatku tegar saat ini. aku perlahan dapat menutup segala macam tanya akan dirinya. bahkan aku tak segan menagih janji. terima kasih. . .

hati ini semakin dewasa, dhif. .
kini aku menerima segala sebutan akan hubungan ini, entah apa namanya. terserah. tapi aku mampu, dan berusaha menjalaninya. 
sekalipun, keinginan utama akan hati tak terbalas. .
aku masih bisa memilikinya sebagai teman. teman terspesial. . .

hey kau, yang disana, hallo. . .
aku fitri, fitri yang dulu. bagaimana denganmu, masih ****ku yang dulukah??
hahaha kurasa tidak . kini kau semakin dewasa, kuharap dengan kebijakanmu juga.
siapa pun dirimu kini, kau tetap ****. maka aku pun masih mencintaimu, menyayangimu, meski kau tak tau. sudahlah. . .

siapa pun dirimu kini, aku menerima kau menjadi apapun dalam hidupku, begitu denganku dalam hidupmu.

maybe you could call me "sister", but not for me who will call you "brother", because all of you not to be my brother, but became unusually hearts. . . 

itu sepenggal prinsip ku, dhif. .
namun banyak dampaknya dalam hidupku.  

kuharap dia tau. dan tetap dengan harapan itu, kuingin dia mengerti bahwa "perubahan" bukan karena kubenci, tapi karena kucinta, kucinta padanya, dhif. . .