Minggu, 27 Februari 2011

yang berbeda

aku berusaha tuk bersikap sama meski itu sulit memang.
dulu dan sekarang begitu jauh berbeda, layaknya bumi dan langit, yang entah sampai kapan ini berakhir.
aku berusaha mengerti bahwa ini hanyalah sebuah proses akan perubahan kondisi yag terulang.
tapi selalu ada penyesalan, akan semua sikap dan kecanggungan yang timbul diantara kami, tuhan. . .

aku yang mengalah tak ingin tetap tersungkur, hanya karena masalah yang sama, aku ingin berdiri kembali layaknya dulu yang berusaha tegar.
ini mungkin sudah biasa, namun aku hanya seorang manusia yang dapat menangis hingga terseduhnya tak bisa dielakkan jika teringat dia.
aku berusaha tertawa walau pahit untuk dilakukan.
aku menyayanginya, aku mencintainya, maka aku akan berbuat apapun agar dia bahagia, ya tuhan. . .

kini kondisi sudah tak lagi sama, terlalu banyak yang berbeda untuk diharapkan bersama.
tapi biarlah, mungkin memang masing-masing dari kami, butuh ruang untuk bisa lebih dewasa.
biarkan aku yang menyindiri bersama tawa kebahagiannya, dengan itu pun maka tersisa segala kenangan indah.
kini kami diam, menunggu waktu dan kepedulian yang menyatukan kami kembali. . .

Kamis, 24 Februari 2011

bintangku. . .

kamis, 24 februari 2011

berat langkahku saat niat hati membawaku pergi darimu, pergi dari masa lalu yang menyeretku dalam kebahagian sesaat bersamamu.
berat hati ini melepasmu kini, mengingat janji harus tertepati, janji membahagiakanmu, meski sakitku tak tertandingi.
berat rasanya kumenengadahkan kepalaku tanda ketegaran palsu dibalik lemahnya raga yang tersakiti, namun aku harus bangkit, seraya mentari menyinariku memberi semangat.

kujalani hidup, seperti biasa dengan kecanggungan, 
rasa malu akan bayang bayang harapan terus mengrogoti hingg bel pulang
ingin rasanya kuputar jarum jam hingga sedemikian cepat agar semua usai
tapi kutersadar, aku berdiri kini dengan segala jerih payah bukan untuk mundur kembali, tapi untuk kembali tersenyum, dan menyapa prestasi.
meski silih berganti penampakanmu, selalu menjadi jarum yang menusuk hati, tp aku berusaha membuktikan bahwa apa yang selama ini kualami adalah pelajaran yang berarti untuk kuhadapi, untuk orang yang kusayangi, demi kebahagianmu.

nama itu tak pernah terganti dari tepi tepi buku diary, nama yang mengartikan dirimu begitu indah bila diingat.
siapa pun dirimu kini, kau tetaplah bintang penyinar kehidupanku yang tak redup termakan waktu.
dan untuk siapa pun kini kau hadir, tetaplah tersenyum, buat hidupmu lebih berwarna dengan segala upayamu.


kau datang layaknya bintang yg muncul ditengah kegelapan dan ketakutanku akan takdirnya, kau mampu menepis segala fikir keburukan akan masa depanku yang suram.
kau seperti dirinya yang terus memberikan ketenangan dengan keindahan sikap, dan kesetian.
hingga benar kurasa kau tercipta untukku, bintang. . . 


namun, kau hilang seraya mati tenggelam ditengah awan gelap
entah apa yang kurasa, perasaan itu seakan menghujam diriku dari belakang dan menariknya.
menarikku pada pengorbanan akan masa lampau, pengorbanan demi dirimu dan dirinya yang kusayang..


ohhh bintang, kau benar benar seperti dirinya, yang mampu datang tak jarang kau pergi untuk sekian lama, dan meinggalkan fata morgana yang begitu..... indah.




bintang ku bintang, tetaplah bersinar dengan pancaran kebahagian tersungging dibibirmu.
dan biarlah aku tetap dibawah kenanganmu, bersama upayaku meraihmu. . .