Jumat, 20 April 2012

dear you. . .

malam malaikatku. .



mungkin kau kini terlelap dengan seonggok kepayahanmu.
tapi aku terus berdoa demi kesembuhanmu.


ditengah upayamu tertidur pulas, jika aku bisa berdiri disamping ranjangmu. aku mungkin hanya mampu melihat dan tak berani menyentuh raga halusmu.
aku hanya mampu berlutut memandangi setiap detail garis wajah yang hingga kini terus terbingkai indah dipikiranku, kapan pun. . .
jika sakit itu dapat kau bagi, maka aku orang pertama yang bersedia meski kau pun tak tau.
bahkan aku bersedia meminta padaNya agar dia hilangkan sakit itu, dan membuatmu tersenyum hingga kau tak mampu menghentikannya. agar aku pun tenang, kala aku harus meninggalkanmu.


oh ya, kini hari itu tinggal menghitung jari sampai saatnya tiba untuk aku berpidato dan menguraikan kata terima kasih atas jerih payah ibu-dan bapak guru, serta kesetiaan teman-temanku selama tiga tahun ini.
mungkin jikaku bisa, aku akan mengutarakan segala keinginanku untuk kau lakukan selama ku tak bisa melihatmu lagi.
jaga dirimu. .
jaga akan sikapmu. .
jaga kesehatanmu. .
jangan hujan-hujanan, karena itu akan memacu flu.
jangan terlalu lelah karena itu akan memicu sakit tipusmu. .
jangan lupa latihan. . Dan lain-lain. tapi satu lagi,
jangan lupa akan kebahagianmu, berjanjilah karena hanya itu yang mampu membuatku setidaknya dapat melangkah meninggalkanmu. .


kabarmu pasang surut dalam kehidupanku, terkadang kau hadir layaknya dulu.
namun tak jarang kau buat hatiku miris memikirkan masa depan hubungan ini, yang mungkin lebih layak disebut 'teman' , namun ku tak sanggup jika hanya 'teman' yang terlontar begitu saja, karena ini berlebih. . .


saat DULU kau bilang rasa cintamu, semua kata-kata manismu terekam jelas dalam hidupku. hingga saat ini pun, itu yang membuatku semakin takut akan jalani hidup yang mau tak mau, suka tak suka, tapi aku PASTI akan pergi.
statusku yang pelajar, dan akan menjadi mahasiswa lah yang membuatku meninggalkan peradabanku disana, namun ku juga tak mau menyalahkan itu karena itu kodratku.


bicara kodrat, maka ada resiko, tapi haruskah kulewati resiko ini sendiri tanpa bantuanmu.
haruskah aku terpuruk, berhari-hari akan kedepresianku, lagi??? jangan karena aku tak sanggup. . .
hancurkan aku saat hari itu saja, maka aku pun akan pergi.
runtuhkan aku kala hari itu saja, maka aku akan hilang dalam hidupmu.
dan buat aku mengerti dimana posisiku dalam hidupmu. maka aku akan memulai hal yang baru.
tolong, kumohon, tolong aku dengan jawabanmu. hanya itu, hanya itu, dan hanya itu...


hidup dan matiku...